Bagaimana Cara Menyusui Dengan Baik dan Benar
Cara Menyusui
dengan Baik dan Benar ini sangat di perlukan oleh Bunda – Bunda
menyusui. betapa pentingnya peranan ini dalam menyusui untuk sang buah
hati kita.
Kegagalan menyusui sering kali disebabkan karena kesalahan memosisikan dan meletakkan bayi. Puting Bunda menjadi lecet dan menimbulkan luka yang terkadang membuatnya menjadi malas untuk menyusui, menyebabkan produksi ASI berkurang dan pada akhirnya si kecil pun menjadi malas menyusu. Jika kondisi seperti terus berlanjut, bisa jadi proses menyusui akan terhenti dan si bayi akan kehilangan manfaat ASI yang luar biasa bagi pertumbuhannya. padahal kita mengetahuinya bahwa peranan ASI itu sangat penting sekali untuk si kecil. si kecil 0 – 6 Bulan itu sebearnya Wajib menyusui, bahkan sampai 2 tahun. sebaik – baiknya susu formula lebih baikkan ASI Ekslusif.
Oleh karena itu sebagai seorang ibu yang ingin berhasil dalam menyusui bayinya, lakukan langkah cara menyusui bayi yang benar berikut ini:
Kegagalan menyusui sering kali disebabkan karena kesalahan memosisikan dan meletakkan bayi. Puting Bunda menjadi lecet dan menimbulkan luka yang terkadang membuatnya menjadi malas untuk menyusui, menyebabkan produksi ASI berkurang dan pada akhirnya si kecil pun menjadi malas menyusu. Jika kondisi seperti terus berlanjut, bisa jadi proses menyusui akan terhenti dan si bayi akan kehilangan manfaat ASI yang luar biasa bagi pertumbuhannya. padahal kita mengetahuinya bahwa peranan ASI itu sangat penting sekali untuk si kecil. si kecil 0 – 6 Bulan itu sebearnya Wajib menyusui, bahkan sampai 2 tahun. sebaik – baiknya susu formula lebih baikkan ASI Ekslusif.
Oleh karena itu sebagai seorang ibu yang ingin berhasil dalam menyusui bayinya, lakukan langkah cara menyusui bayi yang benar berikut ini:
- Cucilah tangan dengan air bersih yang mengalir agar terhindar dari kuman dan bakteri.
- Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu.
- Ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung.
- Posisikan bayi dengan benar:
- Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
- Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
- Mulut bayi berada di depan puting ibu.
- Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
- Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
- Dagu menempel ke payudara ibu.
- Mulut terbuka lebar.
- Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
- Bibir bayi terlipat keluar.
- Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
- Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan.
- Ibu tidak kesakitan.
- Bayi tenang.
- Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak.
- Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
- Cek apakah perlekatan sudah benar:
- Dagu menempel ke payudara ibu.
- Mulut terbuka lebar.
- Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
- Bibir bayi terlipat keluar.
- Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
- Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan.
- Ibu tidak kesakitan.
- Bayi tenang.
- Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak.
- Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
- Cara melepaskan puting susu dari mulut bayi, dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.
- Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
- Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar.
- Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, keluarkan dengan alat pompa susu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar