Peranan ASI Eksklusif Bagi Ibu dan Anak
Menyusui
sangat penting untuk tumbuh kembang bayi dan anak, baik untuk kesehatan
ibu dan ekonomis bagi keluarga. Meskipun ASI sangat bermanfaat bagi
tumbuh kembang bayi tetapi banyak sebagian ibu – ibu yang tidak
memberikan ASI pada bayi mereka. Hal ini dapat dilihat dari data di
Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2008 sebanyak 6,5 %, tahun 2009
sebanyak 10,5 %, tahun 2010 sebanyak 19,2 % serta pada bulan Januari
hingga Agustus 2011 hanya 8,3 % bayi yang mendapat ASI Eksklusif. Angka
tersebut masih rendah mengingat berdasarkan target dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015 minimal ibu menyusui bayi
secara eksklusif sebesar 80 %.
Keuntungan
lain yang tidak kalah pentingnya bagi bayi yang disusui ASI lebih sehat
dan dapat terhindar dari berbagai penyakit infeksi terutama diare dan
pneumonia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data kematian bayi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Grobogan akibat aspirasi susu formula di tahun 2009
sebanyak 5 bayi, tahun 2010 sebanyak 4 bayi, serta tahun 2011 sebanyak 5
bayi.
ASI
eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi (
pengobatan penyakit ). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi
seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun
spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,
anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir
200 unsur zat makanan. ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan
Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat – zat gizi dalam air
susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling
baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga
sangat kaya akan sari – sari makanan yang mempercepat pertumbuhan
sel-sel otak dan perkembangan system saraf.
Manfaat ASI antara lain :
- a.Mudah dicerna
- b.ASI mengandung zat – zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
- c.Protein ASI lebih mudah diserap dibanding pada susu sapi.
- d.Bermanfaat untuk kecerdasan, karena mengandung asam lemak dan asam amino yang penting untuk perkembangan otak.
- e.Meningkatkan kekebalan, sehingga bayi tidak mudah sakit.
- f.Bersih dan bebas pencemaran.
- g.Kontak langsung antara ibu dengan bayi akan membentuk ikatan kasih sayang yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayi.
- h.Bersih dan murah, sehingga aman untuk bayi dan hemat.
Adapun
bagi ibu menyusui dapat menunda haid dan kehamilan ( berfungsi sebagai
kontrasepsi ) serta mengurangi resiko kanker payudara. Bayi yang tidak
mendapatkan ASI memiliki risiko tumbuh kembang yang tidak optimal
diakibatkan asupan nutrisi yang kurang serta lebih mudah terkena
penyakit infeksi. Disamping itu pemberian susu formula secara dini akan
menyebabkan kerugian secara materi.
Dari hal itu keuntungan menyusui bagi bayi diantaranya yaitu :
- a.Sebagai sumber gizi yang lengkap.
- b.Imunisasi awal yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
- c.Meningkatkan kecerdasan otak serta emosional dan spiritual bayi.
- d.Menyusui merupakan hak bayi.
Adapun keuntungan menyusui bagi ibu dan keluarga diantaranya yaitu :
- a.Mencegah perdarahan.
- b.Mempercepat pengecilan rahim setelah melahirkan.
- c.Mengurangi pengeroposan tulang.
- d.Mengurangi resiko kanker payudara.
- e.Mudah dan praktis serta hemat.
- f.Bagi ibu bekerja akan jarang bolos karena bayi sakit.
Dengan memberikan ASI pada bayi juga berarti memenuhi 10 hak-hak anak antara lain :
- 1.Hak untuk hidup dan mendapat makanan.
- 2.Hak untuk kesehatan.
- 3.Hak untuk tumbuh kembang.
- 4.Hak untuk perlindungan.
- 5.Hak untuk pendidikan.
- 6.Hak untuk berpartisipasi.
- 7.Hak untuk bermain.
- 8.Hak persamaan.
- 9.Hak untuk mendapat nama dan kebangsaan.
- 10.Hak untuk rekreasi.
Tetapi
adanya produk – produk susu formula yang begitu banyak menyebabkan
banyak masyarakat beralih dari ASI ke susu formula. Hal ini menyebabkan
banyak terjadi pemberian makanan pendamping ASI secara dini. Beberapa
penyebab ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya disebabkan karena
kurangnya pengetahuan ibu dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya
pemberian ASI kepada bayi. Selain itu adanya produk susu formula yang
beredar dimasyarakat menyebabkan masyarakat memilih memberikan susu
formula pada bayi. Serta merasa tidak percaya diri untuk menyusui, ASI
yang tidak keluar, ASI yang tidak mencukupi , kesibukan ibu menyusui,
serta faktor sosial budaya yang terjadi di masyarakat sehingga bayi
tidak mendapatkan ASI.
Semestinya
dengan mengetahui manfaat ASI penggunaan susu formula bisa dihindari
pada saat bayi dalam masa eksklusif. Serta dengan adanya Undang – Undang
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ,
hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif dapat terpenuhi. Semoga segera
dapat ditindaklanjuti dengan adanya Peraturan Daerah di Kabupaten/Kota
tentang ASI Eksklusif. (Ning)
Sumber : Gema Bersemi Edisi 5 Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar